Senin, 09 Juli 2018

Cara mengemukakan pendapat saat rapat :
1. Persiapkan Materi dan Bahan Rapat
Setiap rapat kantor yang diselenggarakan tentu ingin mendapatkan keputusan. Sebuah rapat dapat menjadi bertele-tele, atau membutuhkan waktu rapat lainnya, jika saat itu tidak menghasilkan keputusan karena persiapan kurang matang, kekurangan materi, belum ditemukannya kesepakatan, atau sebab lainnya. Jadi sebaiknya, persiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam rapat yang akan anda ikuti, mulai dari materi, hingga ke peralatan penunjang yang dibutuhkan. Buat daftar persiapan yang harus anda penuhi dalam sebuah catatan kecil, dan ceklis satu persatu setiap item yang anda tulis tersebut. Hal ini dilakukan agar anda tidak melewatkan persiapan yang harus anda penuhi untuk menghadapi rapat.
2. Jadilah Pendengar yang Baik
Ikuti dan simak semua materi dan pembicaraan dalam rapat. Sebisa mungkin dengarkan setiap pendapat yang disampaikan oleh peserta rapat. Dengan demikian anda dapat menyusun respon yang relevan dan tidak keluar dari topik bahasan rapat. Fokuslah terhadap rapat yang anda ikuti, agar anda tidak perlu bersikap pasif. Sikap aktif anda diharapkan dalam menjadi kontribusi yang baik dalam tujuan rapat.
3. Jangan Takut Menyampaikan Ide Segar
Tak ada salahnya anda menyampaikan sebuah ide kreatif dalam rapat, namun tetap sesuaikan dengan alur topik dalam materi rapat. Jangan takut dan malu mengemukakan pendapat atau ide anda. Namun jangan sampaikan ide atau pendapat yang keluar jalur materi dalam rapat, atau bersifat abstrak. Ide atau pendapat seperti itu cenderung akan diabaikan atau bahkan tidak diterima.
4. Singkat, padat, jelas dan berisi.
Gunakan gaya bicara yang menggunakan bahasa yang baik dan tidak bertele-tele. Sampaikan segala sesuatu dengan singkat, padat, jelas, berisi dan mudah dipahami oleh peserta rapat. Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lirih, agar semua peserta rapat dapat mendengar yang anda sampaikan.
5.  Melatih dan Mengasah Kemampuan Diri
Semakin anda sering mengikuti rapat, maka anda semakin terbiasa menghadapi rapat. Maka anda dapat semakin melatih dan mengasah kemampuan diri untuk berbicara di dalam rapat khususnya, dan di depan orang banyak pada umumnya. Sedikit demi sedikit rasa gelisah, tidak percaya diri, akan hilang seiring berjalannya waktu.
6. Kemampuan Mengendalikan Ego dan Emosi
Perdebatan atau perbedaan pendapat dapat terjadi dalam sebuah rapat. Usahakan agar anda mampu mengendalikan ego dan emosi dalam diri anda. Jangan mudah terpancing oleh suasana yang justru dapat menyudutkan anda atau orang lain. Perhaitkan moment serta kesempatan yang tepat, kapan saat yang baik untuk membuka dan menyampaikan segala sesuatu yang ingin anda sampaikan dalam sebuah rapat. Dan cobalah untuk tetap dapat menghargai pendapat atau masukan dari orang lain.
Kemampuan anda tentu akan semakin baik, atau bahkan kehadiran anda dalam sebuah perusahaan tidak akan dipandang sebelah mata, jika anda mampu menempatkan diri anda dengan baik, baik itu dalam rapat, maupun dalam situasi lainnya dalam perusahaan.



Adapun 5 hal yang harus di perhatikan sebelum rapat :


1. Persiapkan Materi yang Akan Dibahas
Sebelum menghadiri rapat di kantor atau bersama klien, pastikan Anda mempersiapkan segala sesuatu yang dapat memberikan kontribusi pada pertemuan tersebut. Cari tahu apa yang menjadi topik yang akan dibahas ketika rapat. Jika perlu, lakukanlah pengamatan dan pelajari bahan tersebut. Catat pula beberapa pertanyaan yang dapat didiskusikan.

2. Memperluas Jaringan
Keuntungan dari menghadiri meeting adalah memberikan Anda peluang untuk berbaur dengan orang baru dalam perusahaan Anda. Ambil kesempatan ini untuk memperluas jaringan sosial Anda dengan sebuah percakapan ringan, misalnya cerita tentang pengalaman kerja atau lainnya. Selain menambah teman, Anda juga akan memiliki banyak koneksi yang siapa tahu akan membantu memajukan karir Anda nantinya.
3. Jadilah Menonjol
Jangan ragu untuk berpartisipasi atau mengajukan pertanyaan ketika rapat berlangsung. Mintalah pembicara untuk memperjelas atau menguraikan poin-poin yang kurang Anda pahami. Dengan begitu, rekan-rekan kerja Anda akan menyadari bahwa Anda memperhatikan dan berpikir kritis tentang topik yang dibahas.

4. Menjadi Pendengar yang Baik
Ketika rapat berlangsung berjam-jam, beberapa orang akan mulai berkurang perhatiannya, mereka mulai melirik ponsel mereka, menguap, bahkan berdiskusi dengan rekan sebelahnya. Hanya sedikit yang bisa tetap fokus sampai akhir pertemuan. Untuk itu akan lebih menarik jika Anda menjadi pendengar yang baik dengan membuat kontak mata secara langsung dengan pembicara, mengangguk atau tersenyum. Memberikan pertanyaan ketika sesi tanya jawab dibuka juga bisa dilakukan.

Dengan berlatih menjadi pendengar yang baik, tidak hanya mendapat keuntungan dari informasi yang disampaikan, tapi juga membangun koneksi dengan pembicara. Anda juga akan terlihat lebih profesional dimata rekan kerja, dan tentunya pembicara juga akan merasa dihargai dengan dukungan Anda.

5. Gunakan Waktu dengan Cermat


Terkadang rapat yang terlalu lama hanya terkesan seperti membuang-buang waktu, apalagi ketika tidak mendapatkan informasi penting dalam pertemuan tersebut. Jika hal itu terjadi, cobalah untuk merekap ulang apa yang Anda tulis ketika rapat berlangsung. Cari tahu juga apa kekurangannya dan apa saja yang bisa Anda lakukan. Buatlah daftar kegiatan yang bisa dikerjakan setelahnya, atau buat tujuan jangka pendek Anda sendiri untuk minggu ini. Dengan begitu, Anda akan jauh lebih siap untuk melakukan diskusi lainnya dibanding membuang waktu untuk rapat yang tidak jelas.

Laporan kemajuan usaha TOTE BAG (Danlir)

Senin, 30 April 2018


Perbedaan Persuasi dan Negoisasi (secara teori)

Pengertian Persuasi dan Negosiasi
Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu berusaha mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya merupakan upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi antar manusia dalam kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak.

Negosiasi adalah  Negosiasi merupakan Proses komunikasi antara dua orang atau lebih guna mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, negosiasi juga sebuah proses dimana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya menyepakati nilai tukarnya

Adapun ciri persuasi dan negoisasi Antara lain adalah :

Ciri Persuasi :
- Persuasi melibatkan satu atau dua individu
- Lebih bersifat kepada ajakan atau bujukan yang disertai dengan bujukan
- Terdapat alasan yang harus dikemukakan saat akan melakukan persuasi
Cir Negosiasi :
- Melibatkan  perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok
- Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi
- Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter)
- Hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah
- Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi
- Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.

 Perbedaan Persuasi dan Negosiasi

1. Persuasi lebih kepada memberikan pengaruh yang dilakukan salah satu pihak, sedangkan negosiasi lebih kepada keputusan yang dilakukan karena hasil keputusan dari kedua belah pihak tanpa ada unsur pemaksaan atau pengaruh.
2. Persuasi membiarkan orang lain (persuadee) bebas melakukan apapun yang mereka inginkan setelah persuader berusaha meyakinkan mereka, sedangkan negosiasi tidak diberikan kebebasan karena sudah memutuskan apa yang harus dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama
3. Persuader harus mengumpulkan informasi dan fakta sebelum melakukan persuasi dengan orang lain, sedangkan negosiasi tidak membutuhkannya karena mereka akan berhadapan langsung dan mengeluarkan apa saja yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam sebuah negosiasi.



Faktor yang dapat mempengaruih persuasi Antara lain :
a.    Faktor yang menghambat persuasi :
1.     Faktor Pengirim Pesan
Faktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan pada saat komunikasi berlangsung. Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan menjadi inti pesan yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim pesan yang juga tidak menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat bisa menyebabkan proses komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi yang terjadi juga akan cenderung menjadi kurang bermakna.
2.     Faktor Penerima Pesan
Faktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari penerima pesan. Ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender menyebabkan komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima pesan tidak bisa mengenali atau fokus terhadap pesan yang disampaikan. Contohnya, saat seseorang sedang kurang fokus dalam suatu pembicaraan, maka bisa saja ia melakukan kesalahan interpretasi. Ini juga faktor yang sering menjadi hambatan komunikasi organisasi.
3.     Media
Penggunaan media yang tepat bisa menjadikan suatu proses komunikasi berjalan dengan lebih tepat, dimana informasi atau isi pesan akan tersalurkan dengan baik. Namun demikian, apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja komunikasi yang terjadi menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima sehingga tujuan awal dari komunikasi tidak tercapai dengan baik. Sebagai contoh, seseorang melakukan penyuluhan kepada kelompok lansia dengan menggunakan media berupa brosur. Tentunya ini akan menjadikan proses penyuluhan tidak berjalan dengan baik karena bisa saja para lansia akan kesulitan untuk membaca informasi yang ada pada brosur. Ini termasuk contoh dalam hambatan komunikasi tulis.
4.     Saluran
Saluran adalah bagaimana suatu isi pesan dalam komunikasi bisa diteruskan. Apabila terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada saat melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan yang disebabkan akibat saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar saluran komunikasi juga tetap baik.
5.     Hambatan sosio-antropologis
Hambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang terjadi adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini bisa digambarkan manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh budayanya, terpapar informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini menyebabkan individu tersebut sulit untuk menerima informasi baru.
6.     Hambatan semantis
Hambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di sana akan menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini umum terjadi, terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas mengunjungi wilayah yang bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal daerahnya.
7.     Hambatan psikologis
Hambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung dipengaruhi oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima pesan. Hambatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat menerima suatu informasi.
8.     Hambatan ekologis
Hambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi yang diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini memang sering terjadi. Tentu saja ini berarti bahwa lingkungan harus benar-benar mendukung proses komunikasi agar hambatan ini tidak terjadi.
Itulah tadi beberapa macam hambatan yang mungkin saja bisa terjadi dalam proses komunikasi. Dengan meminimalisir faktor penghambat komunikasi tersebut, diharapkan kita bisa melakukan proses komunikasi efektif dan efisien.

Tahapan-Tahapan negoisasi dan elemen-elemen yang mempengaruih negoisasi :
Keterampilan bernegosiasi merupakan keterampilan yang wajib dimiliki semua orang, baik dalam dunia bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa tips praktis tentang negosiasi telah kami sampaikan sebelumnya termasuk perbedaan antara tawar-menawar dan negosiasi; pentingnya konsesi dalam negosiasi serta important tips for negotiation.

         Pada kesempatan ini kita akan membahas Tiga Tahap Penting dalam Negosiasi secara ringkas. Tahap-tahap penting tersebut adalah: Sebelum Melakukan Negosiasi; Saat Bernegosiasi dan Mengakhiri negosiasi.
        
          Kita mulai dengan tahap pertama yaitu Sebelum Melakukan Negosiasi. Tahap ini sangat penting karena inilah saatnya kita melakukan persiapan, termasuk:
  • menetapkan tujuan dan sasaran, bottom line serta prioritas
  • mencari informasi tentang pihak lawan
  • mempersiapkan daftar pertanyaan, konsesi yang akan kita berikan serta alternatifnya
  • mengusulkan agenda, tim negosiator serta tempat negosiasi yang sesuai dengan kebutuhan semua pihak. 
         Tahap kedua yaitu Saat Bernegosiasi yang terkait dengan beberapa hal penting seperti:
  • menciptakan suasana negosiasi yang nyaman serta bersikap win-win
  • memastikan semua negosiator memiliki wewenang untuk mengambil keputusan 
  • menegaskan posisi awal kita dan memahami posisi awal pihak lawan
  • mencari solusi alternatif apabila terjadi perbedaan di antara posisi awal kedua pihak
  • menawarkan konsesi untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan
  • menyatakan bottom line Anda dengan jelas serta pada waktu yang tepat
  • memperhatikan bahasa tubuh atau komunikasi non-verbal pihak lawan untuk mengetahui perasaannya
  • mengambil keputusan akhir untuk mengakhiri negosiasi
          Tahap ketiga yaitu Mengakhiri Negosiasi. Hal-hal yang kita lakukan dalam tahap terakhir ini adalah:
  • menghindari pemberian dan penerimaan konsesi pada saat-saat terakhir
  • memastikan kedua pihak sudah memahami kesepakatan yang dicapai
  • menjelaskan hasil positif yang telah diperoleh dari kesepakatan
  • meneliti kembali dan mencatat semua syarat yang telah disepakati
  • membuat kesepakatan tertulis dan ditanda-tangani kedua pihak
  • menentukan batas waktu untuk mengimplementasi kesepakatan

Selasa, 20 Maret 2018

Pengertian komunikasi bisnis, tujuan dan bentuk-bentuknya



Komunikasi Bisnis  Merupakan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibatnya, saat ini kompetisi semakin kuat karena keterbatasan sumberdaya, sedangkan kebutuhan manusia semakin banyak meningkat.
Unsur- unsur komunikasi Bisnis :
1.     Mempunyai tujuan.
2.     Pertukaran, dalam hal ini melibatkan setidaknya 2 orang komunikator dan komunikan.
3.     Informasi, gagasan, opini, dan intruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya sangat beragam, tergantung situasi, kondisi, dan tujuan.
4.     Memakai saluran personal maupun impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, memakai media tertentu atau media yang mampu menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5.     Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat metode yang bisa dimengerti dan dipahami oleh penerima.
6.     Pencapaian tujuan organisasi, salah satu karakteristik / ciri khas yang membedakan organisasi atau lembaga formal
Tujuan Komunikasi Bisnis :
a. Memberi Informasi

Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain, contoh seorang pemimpin perusahaan ingin mendapatkan pegawai yang diharapkan, maka Dia memasang iklan melalui mass media, memasang websitus/situs di jalur internet, dalam hal ini setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan biayanya, untuk itu harus memilih media mana yang akan dipilih.

       Dan itu tergantung pada kebijakan perusahaan dengan melihat kemampuan internal perusahaan tersebut. Contoh yang lain misalnya sebuah Departemen Store memasang tulisan discotn besar-besaran pada produknya.

b. Memberi Persuasi

Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar, hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan penegasan konfi rmasi pesanan pelanggan atau negoisasi dengan pelanggan, agar kedua pihak memperoleh manfaat secara bersama-sama tanpa ada yang merasa dirugikan.

c. Melakukan Kolaborasi

Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi, atau kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain, melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama bisnis, saat sekarang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi maka seseorang dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, telpon seluler, internet surat elektronik, teleconference. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam pererat kerja sama bisnis.
Manfaat Komunikasi Bisnis :
   Manfaat Eksternal

Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga yang efektif membawa dampak positif  dalam keberhasilan usaha bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat.

Contohnya: laporan, brosur dan presentasi bisnis yang disusun secara profesional dapat meningkatkan                            citra perusahaan.

Komunikasi bisnis yang tidak efektif yaitu sangat mahal biayanya, menurunkan cita perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan pelanggan.

2.    Manfaat Internal

Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan.
8 hal yang menjadi pertimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif;

a). Kemampuan bekerja keras
b). Kemampuan manajemen
c). Kepercayaan diri
d). Kemempuan mengambil keputusan yang sehat
e). Latar belakang akademis
f). Mempunyai ambisi untuk maju
g). Kemampuan berkomunikasi secara efektif
h). Berpenampilan menarik
Contoh Komunikasi Bisnis Perusahaan dengan Konsumen, Investor, Supplier, Pemerintah serta Sumber Daya Manusia

1.     Contoh Komunikasi Bisnis Perusahaan dengan konsumen di bagi menjadi 3 :
# Penjualan sekali transaksi (Transaction selling)
Pada hubungan ini terjadi sekali transaksi. Pembeli membeli barang/jasa kepada perusahaan, dan tidak membeli lagi dan juga perusahaan tidak melakukan follow up kepada pembeli.
# Penjualan berrelasi (Relationship selling)
Setelah pembeli membeli barang kepada perusahaan, perusahaan kemudian menelpon pelanggan apakah pelanggan puas dengan barang yang dibelinya atau tidak.
# Sebagai partner (Partnering)
Pada partnering ini, perusahaan akan berpartner dengan pelanggan terkait operasional
Jika ada pelanggan/pembeli yang complain, maka yang harus di lakukan oleh perusahaan adalah :
-       Tetap memberikan pelayanan yang terbaik, bersikap sopan dan santun serta ramah
-       Mendengarkan dan berusaha agar pelanggan tetap ingin memproduksi barang yang di miliki perusahaan

2.     Contoh Komunikasi Bisnis Perusahaan dengan Investor :

1.     Mengikuti perkembangan bursa saham.
2.      Menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat keuangan (investor, analis serta media massa).
3.     Memberikan saran kepada manajemen terkait dengan saham perusahaan.
4.     Memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan bidang keuangan.

3.     Contoh Komunikasi Bisnis Perusahaan dengan supplier

1.     Gunakan software Supplier Relationship Management (SRM).
Ketika sebuah perusahaan mulai memperoleh lebih banyak vendor, memberikan perhatian ke mereka semua adalah pekerjaan yang membosankan. SRM software memiliki fitur yang sangat bernilai untuk melakukan tugas-tugas seperti pembaruan otomatis profil supplier, mengelola dan memantau kinerja supplier, serta mengidentifikasi dan menampung supplier baru.

2.     Jadilah konsumen yang baik untuk supplier Anda.
Sama seperti perusahaan yang mengukur kinerja supplier mereka, supplier juga secara teratur mengevaluasi pelanggan mereka. Hubungan pembeli-supplier adalah semua hal tentang ‘Menghormati dan Dihormati’. Untuk menjaga citra yang baik dengan supplier Anda, ada dua hal yang harus diingat: Pertama, setelah melakukan pemesanan biasakan diri untuk disiplin dalam hal syarat pembayaran dan aturan-aturannya. Jika ada gangguan dalam proses pembayaran, menginformasikan supplier sesegera mungkin dengan tanggal waktu pembayaran yang memungkinkan adalah hal terbaik untuk dilakukan. Kedua, pastikan Anda memberikan jangka waktu yang cukup dan sejujur mungkin dalam proyeksi Anda.

3. Cobalah mempertimbangkan pengurangan jumlah vendor Anda.
Pernahkah Anda mendengar peribahasa “Terlalu banyak koki merusak kaldu”? Memiliki banyak vendor dapat menjadi hal yang berlebihan dan tidak efisien, dan akhirnya akan menyebabkan peningkatan biaya administrasi. Kecuali kebutuhan akan vendor baru muncul, lebih baik untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan beberapa vendor saja. Mengurangi jumlah vendor yang merepotkan dapat dengan cepat meningkatkan efisiensi dalam pengadaan dan proses administrasi. Jika proses mengurangi vendor sulit, pertimbangkan faktor-faktor seperti keandalan, ketepatan pengiriman, biaya, dan kemauan vendor untuk berkomunikasi. Software SRM dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk memutuskan vendor mana yang harus dikurangi.

4. Tetap jaga komunikasi Anda dengan terbuka.
Inklusif. Undang supplier ke dalam rapat pembentukan strategi, beri mereka tur kantor Anda, masukkan mereka dalam acara bisnis, dan saling berbagi informasi tentang produk-produk baru yang ada di pasaran. Sebaliknya, perusahaan Anda juga harus mampu melakukan hal yang sama seperti mengunjungi kantor supplier Anda dan mengetahui seluk beluk bisnis mereka. Penting untuk berterus terang ke supplier tentang kebutuhan perusahaan Anda. Dengan memberi mereka semua informasi yang mereka butuhkan, supplier Anda dapat melakukan hal lebih baik karena mereka akan tahu area mana yang perlu ditingkatkan oleh kedua belah pihak.

4.     Contoh komunikasi bisnis perusahaan dengan pemerintah:

1.     Yaitu sama-sama harus saling menguntungkan
2.     Sama sama saling meningkatkan Reputasi Perusahaan dan pemerintah
3.     Tidak merugikan masyarakat

5.      Contoh komunikasi bisnis perusahaan dengan sdm :

1. Pendidikan :
a. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya informasi serta pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi. Baik dikalangan pemerintah maupun dikalangan masyarakat.
b.      Pemanfaatan sumber daya pendidikan dan pelatihan termasuk perangkat teknologi informasi dan komunikasi baik yang dimiliki oleh lembaga pemerintah maupun non-pemerintah/masyarakat.
c.       Pengembangan pedoman penyelengaraan pendidikan dan pelatihan bagi lembaga pemerintah agar hasil pendidikan dan pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan.
d.      Peningkatan kapasitas peyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal untuk mengurangi kesenjangan SDM dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
e.        Peningkatan informasi melalui pemberian penghrgaan/ apresiasi kepada seluruh SDM bidang informasi dan komunikasi di pemerintah dan daerah serta masyarakat yang secara aktif mengembangkan inovasi menjadi karya yang bermanfaat bagi pengembangannya.

http://www.pelajaran.co.id/2017/23/pengertian-tujuan-fungsi-unsur-dan-bentuk-komunikasi-bisnis-menurut-para-ahli.html